Sabtu, 27 Oktober 2012

"Alternatif Solusi Mengurangi Tawuran"

Tawuran... ya tawuran sudah tidak asing lagi di telinga dan di mata kita, sering kita melihat dan mendengar di media-media eloktronik maupun surat kabar lainnya,sepertinya tawuran sudah menjadi tren tersendiri bagi beberapa kalangan,antara lain di kalangan anak Kuliahan/Mahasiswa,anak SMA/SMK,anak SMP bahkan tawuran antar warga kampung pun pernah terjadi. Akhir-akhir ini tawuran sering terjadi di kalangan anak SMA/SMK, maraknya tawuran di kalangan anak SMA /SMK ini sudah semakin parah, apabila terus di biarkan maka tawuran akan menjadi suatu paradigma anak-anak SMA/SMK ini, salah satu paradigmanya yaitu “BUKAN ANAK SMA/SMK KALO NGGA TAWURAN” pasti kata-kata itu yang akan keluar dari mulut mereka, apabila di biarkan maka akan terus berlanjut dan tidak akan pernah berhenti. Aksi tawuran yang di lakukan anak-anak SMA/SMK ini bahkan menyebar sampai ke anak-anak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, seperti kejadian beberapa pekan lalu di salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Jakarta yang di siarkan oleh salah stasiun televisi nasional. tawuran adalah gaya hidup anak SMA/SMK zaman sekarang. Tidak bisa di pungkiri lagi tawuran adalah gaya hidup anak-anak SMA/SMK zaman sekarang.aksi yang sedang tren di kalangan para remaja ini khususnya anak SMA/SMK Ini harus segera di atasi agar tidak berlanjut sampai kepada generasi-generasi berikutnya, oleh karena itu guru adalah salah satu figur yang harus memberikan contoh atau teladan yang baik kepada anak-anak didikannya bahkan memberikan arahan dan berani mengubah pola pikir, pradigma, dan prinsip mereka yang salah, oleh karena itu guru harus melakukan pendekatan pada setiap siswanya agar dapat mengenal anak didikannya dengan benar. Tak lepas dari peranan sang guru, orang tua lah yang sangat berperan penting dalam pertumbuhan kehidupan anaknya,orang tua bukan hanya memperhatikan atau memenuhi pertumbuhan tubuh jasmaninya dan jiwanya, tetapi juga yang paling penting adalah memenuhi pertumbuhan rohaninya. Orang tua harus mengenal anaknya agar mampu mengarahkan anak-anaknya kepada hal yang lebih baik. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak dan teladan yang kurang baik dari orang tua inilah yang menjadi masalah utama sehingga anak terus berkembang sesuai dengan apa yang ada di otaknya(pikirannya) tanpa arahan atau bimbingan dari orang tuanya. Ada banyak orang tua tidak mengenal anaknya, Contoh :: orang tuanya memarahi anaknya di depan umum atau orang banyak,padahal anaknya tidak suka di omelin di depan umum (apa susahnya kalau marah bukan di depan umum, kan toh pesannya juga kesampaian walaupun marah bukan di depan umum), contoh lain orang tua tidak mengenal anaknnya yaitu : orang tua yang sibuk berkarier , orang tuanya memenuhi kebutuhan jasmaninya (makan dan minum) dan juga memenuhi semua kebutuhan anak itu dengan materi. Disisi lain anak ini kesepian (karena orang tuannya sangat jarang memiliki waktu bersama anaknya) dan anak mersas ada yang kurang dari hidupnya yaitu kasih sayang yang harusnya dia dapatkan dari orang tuanya. 2 contoh yang sudah saya tuliskan diatas inilah salah satu hal yang sangat menghambat komunikasi antara anak dan orang tuanya. Saran saya untuk orang tua di Indonesia :: Mari anda sebagai orang tua jadilah teladan yang baik , kenali anak anda dan bangun komunikasi.Tanpa anda mengenal anak anda maka komunikasi yang baik tidak akan terjalin. Saran saya untuk anak-anak di Indonesia :: Kita sebagai anak-anak Indonesia mari sama-sama kita mejaga nama baik bangsa dan negara kita, terlebih khusus nama baik orang tua / keluarga kita.. oleh karena itu.. AYOO sama-sama kita menjaga nama baik dan kenasionalisme bangsa dan negara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar